Membangun Karakter Siswa dengan Sholat Dhuha

Membangun Karakter Siswa dengan Sholat Dhuha

Tujuan program shalat dhuha adalah membentuk karakter sukses siswa-siswi MI Roudlotul Mubtadiin. Dalam keterangan hadis, orang-orang yang melaksanakan shalat dhuha 6 rakaat setiap hari dicukupi rejeki oleh Allah dalam satu hari, 12 rakaat mendapatkan disediakan rumah di surga (dunia-akhirat). Sesungguhnya siswa-siswa yang bisa menjadikan shalat dhuha sebagai karakter, kelak akan menjadi orang-orang sukses. Insya Allah.
Pendidikan Agama, budi pekerti, Pendidikan Kewargangaraan adalah membangun karakter, anggapan ini lebih tepat kalau dikatakan mengajar atau memberikan pendidikan moral kepada setiap siswa anggapan pendidikan di atas adalah membangun sebuah karakter seseorang atau siswa kalau dibarengi dengan sebuah perbuatan, prilaku seorang siswa menuju kearah kebaikan.
Demikianlah orang-orang yang berkarakter dapat dibedakan satu dengan lainnya (termasuk siswa yang belum berkarakter/berkarakter tercela). Untuk membangun karakter siswa tidak harus dengan sebuah pelajaran, namun ada yang lebih komplek pembelajaran dengan melakukan sholah dhuha, 

Ada 6 pilar dasar yang dapat membangun karakter siswa menurut buku karya Dwi Lenny M.Psi, Psikolog antar lain:
1.  Rasa cinta kepada Tuhan dan kepada ciptaan-Nya, termasuk cinta kasih terhadap teman yang lainnya.
2.   Pendidikan formal maupun non formal.
3. Disiplin, terhadap waktu, administrasi (perencanaan pembelajaran) dan disiplin terhadap kebersihan kelasnya.
4.   Percaya diri, adil, mandiri, dapat bertoleransi baik dan rendah diri.
5. Siap bekerja keras, pantang menyerah, kreatif, dapat bekerja sama, menolong dan berbagi dengan teman sekelas maupun diluar kelas.
6. Jujur, bertanggungjawab, santun, hormat pada orang lain, ada keperdulian terhadap kebersikan kelas dan lingkungannya.

Bagaimana Membangun Karakter
Ibarat seorang yang mau membangun sebuah rumah, orang tersebut sudah mempunyai tanah, namun sama sekali dia tidak mempunyai bahan untuk membangunnya, mereka berusaha mencari bahan kesana kemari untuk mendapatkan bahan yang dibutuhkan dalam mendirikan rumah, cara Parentil Skill sudah dibangun namun ketika disebuah lingkungan yang luas anak tersebut tidak mendapatkan perhatian dari Caracter Building maka anak tersebut akan sia-sia dan muda sekali anak masuk kemodel Indulgenent (tidak diketati), Neglectful (tidak diurusi).
Rumahpun begitu, tanah sudah ada, bahan material yang dicari sudah ada, pelaksanaannya kurang matang maka rumah menjadi sia-sia dibangun menjadi sebuah rumah yang baik, karena perencanaannya kurang matang.
Oleh karena itu membangun siswa pada anak di usia 6 sampai 12 tahun perlu pemahaman yang lebih mendalam, bukan mereka dibangun oleh pendidikan-pendidikan yang disebutkan di atas akan tetapi lebih tepat membangun siswa melalui sholat dhuha, walaupun program semacam ini tidak masuk ke kurikulum sekolah akan tetapi sangat membantu Sekolah yang membangun karakter siswa yang akan dimasukkan ke Kurikulum sekolah.

Comments

Popular posts from this blog

10 Manfaat mengikuti Ekstrakurikuler Drum Band

Download 3 aplikasi bel sekolah otomatis Gratis