Istilah-istilah baru dalam Kurikulum Merdeka

Istilah-istilah baru dalam kurikulum Merdeka penting untuk di ketahui khususnya bagi Bapak/Ibu guru, hal ini untuk membiasakan diri atau terbiasa dengan istilah-istilah ini. Istilah istilah ini merupakan pengganti dari istilah-istilah yang lama pada kurikulum kurikulum sebelumnya (K-13).

Berikut beberapa rangkuman istilah-istilah baru yang di gunakan dalam implementasi kurikulum merdeka yang kami rangkum, analisis dan simpulkan,

• Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) menggantikan istilah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
• Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
menggantikan Silabus
• Capaian Pembelajaran (CP) menggantikan Kompetensi Inti (KI)
• Modul Ajar
menggantikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
• Tujuan Pembelajaran
menggantikan Kompetensi Dasar (KD)
• Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP)
menggantikan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
• Indiktor Ketercapaian Tujuan Pembalajaran (IKTP)
menggantikan Indiktaor Pencapaian Kompetensi (IPK)
• Sumatif
menggantikan Penilaian Harian (PH)
• Sumatif Tengah Semester (STS)
menggantikan Penilaian Tengah Semester (PTS)
• Sumatif Akhir Semester (SAS)
menggantikan Penilaian Akhir Semester (PAS)
• Indikator Asesmen menggantikan indikator soal

• Formatif
menggantikan Penilaian Teman Sejawat
Selain itu, ada juga istilah istilah yang baru yang di gunakan, di antaranya adalah,

Berikut daftar dan penjelasannya.

1. Kurikulum operasional sekolah atau satuan pendidikan
Kurikulum operasional sekolah (KOS) atau kurikulum operasional satuan pendidikan disingkat KOSP berisi seluruh rencana proses pembelajaran dalam satuan pendidikan tertentu. Oleh karena disusun untuk kepentingan satu satuan pendidikan, isinya harus dikembangkan sesuai dengan kondisi, visi-misi, serta kebutuhan lembaga pendidikan tersebut. Pada Kurikulum 2013, istilah ini disebut juga KTSP atau dalam teknis penamaannya langsung disertai nama sekolahnya, misalnya Kurikulum SMP Ma’arif Imogiri.

2. Capaian pembelajaran
Capaian pembelajaran merupakan pengganti KI dan KD dalam Kurikulum 2013. Hanya saja, jika pada Kurikulum 2013 kita mengenal istilah pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara terpisah, dalam Kurikulum Merdeka, ketiga hal tersebut terintegrasi.

Terkait capaian pembelajaran ini, dikenal istilah fase, Fase A, B, dan C diperuntukkan bagi sekolah dasar, fase D untuk SMP, dan Fase E untuk SMA. Adanya dua fase pada SMA dikarenakan adanya peminatan sehingga struktur kurikulum pada kelas XI dan XII menjadi berbeda. Lebih lengkapnya sebagai berikut.

• Fase A, kelas I s.d. II SD/sederajat

• Fase B, kelas III s.d. IV SD/sederajat

• Fase C, kelas V s.d. VI SD/sederajat

• Fase D, kelas VII s.d. IX SMP/sederajat

• Fase E, kelas X SMA/sederajat

• Fase F, kelas XI s.d. XII SMA/sederajat

3. Alur tujuan pembelajaran
Alur tujuan pembelajaran (ATP) memiliki fungsi yang mirip dengan silabus pada Kurikulum 2013, yaitu sebagai acuan perencanaan pembelajaran. Secara sederhana, dapat dikatakan bahwa alur tujuan pembelajaran merupakan rangkaian tujuan pembelajaran yang disusun secarfa sistematis dan logis berdasarkan urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir sebuah fase. ATP memuat kompetensi, konten, dan variasi.

4. Modul ajar
Pada dasarnya, modul ajar mirip dengan rencana pelaksanaan pembelajaran atau RPP pada Kurikulum 2013. Hanya saja, pada Kurikulum Merdeka ini, RPP tersebut dilengkapi materi, lembar aktivitas siswa, hingga evaluasi untuk mengukur ketercapaian. Oleh karena itu, ada yang menyebutnya RPP plus. Jika dilihat-lihat, modul ajar ini mirip juga dengan modul yang selama ini kita kenal, hanya istilahnya dan kosepnya ditarik dalam KOSP.

5. Profil Pelajar Pancasila
Profil Pelajar Pancasila sudah cukup lama kita dengar, bahkan sebelum diluncurkannya Protitipe Kurikulum Merdeka. Pada Kurikulum 2013, Profil Pelajar Pancasila ini kita kenal dengan istilah Penguatan Pendidikan Karakteri atau PPK.

Profil Pelajar Pancasila merupakan gambaran karakter serta kompetensi lulusan yang diharapkan dari lulusan sebuah sekolah. Karakter atau kompetensi lulusan diharpkan mencerminkan nilai luhur Pancasila. Profil Pelajar Pancasila ini dibagi menjadi enam elemen. yaitu (1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, (2) berkebinekaan global, (3) mandiri, (4) bergotong royong, (5) bernalar kritis, dan (6) kreatif.

6. Teaching at the right level
Sebagaimana istilah yang lain, teaching at the right level atau TaRL ini sesungguhnya juga bukan merupakan istilah baru. TaRL merupakan pendekatan belajar yang mengacu kepada tingkatan capaian atau kemampuan peserta didik, bukan berdasarkan tingkat kelas. Pendekatan ini dipandang dapat menjadi jawaban dari permasalahan kesenjangan pemahaman yang selama ini terjadi pada siswa di kelas. Pada prosesnya, perlu ada intervensi guru untuk memberi pembelajaran yang relevan dan spesifik dalam rangka mengatasi permasalahan perbedaan yang ditemukan.

7. Pembelajaran berdiferensiasi
Pembelajaran berdeferinsiasi merupakan pengajaran yang memberikan beragam cara dalam memahami informasi. Hal ini dalam tujuan untuk menjawab kebutuhan, gaya, serta minat siswa yang bervariasi.

Comments

Popular posts from this blog

10 Manfaat mengikuti Ekstrakurikuler Drum Band

Download SK NRG beserta lampiran Kemenag terlengkap